Senin, 12 September 2011

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI YANG MEMPENGARUHI USIA MENOPAUSE DI . . . . TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI YANG MEMPENGARUHI USIA MENOPAUSE DI . . . . . . . . . . . . .
TAHUN 2010

Karya Tulis Ilmiah ini Diajukan Untuk Memenuhi salah satu
Syarat Ujian Akhir Program Studi Diploma III Kebidanan









DISUSUN OLEH :


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ….
 JAKARTA
2011



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Istilah menopause sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat awam. Menoupose merupakan masa yang dialami seorang wanita ketika akan memasuki masa tua. Menopause muncul secara alami sebagai siklus kehidupan yang harus dialami.
Memasuki tahun 2000-an, usia harapan hidup manusia akan mencapai 80 tahun. Hal ini merupakan bukti kemajuan bidang kesehatan. Bagi seorang wanita, proses menua ini mempunyai dampak khusus, karena ia akan memasuki masa produksi, masa klimakterium, kemudian masa senium (Rachman dan Wijaksono, 1991).
Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi. Secara normal wanita akan mengalami menopause antara usia 40 tahun sampai 50 tahun. Pada saat menopause, wanita akan mengalami perubahan – perubahan didalam organ tubuhnya yang yang disebabkan oleh bertambahnya usia. (Drs.H. Zainuddin Sri Kontjoro. Mpsi, 2002).
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1992 oleh Samil di kota Jawa Tengah dengan dengan responden wanita berpendidikan, diketahui bahwa wanita mengalami menopause pada usia 50,2 tahun. Pada wanita yang tinggal dipedesaan, menopause terjadi pada usia 46,5 tahun.
Dinegara maju kira-kira 25% di populasi wanita memasuki masa menopause. Menurut sensus tahun 1970 di Amerika Serikat dari 104 juta wanita, 27 juta berumur 50 tahun atau lebih sudah tidak haid lagi atau kita sebut dengan menopause (±25%). Sekitar 12 milyar wanita akan mencapai usia 50 tahun 2030 dan 80% diantaranya berada di Negara berkembang, pertumbuhan populasi wanita menopause sendiri sebesar 3% dinegara berkembang dan 1% dinegara maju.
Data sensus penduduk Indonesia 1984 memperlihatkan bahwa sekitar 15 juta (9%) wanita berada dalam usia klimakterium dan 6 juta diantaranya (40%) adalah wanita karir. Wanita yang terlibat dalam karir ini tidak akan luput dari penuaan dengan fase-fasenya termasuk klimakterium dan menopause (Rachman dan Witjaksono, 1991).
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya didapatkan presentasi wanita menopause sebesar 12% ini dikarenakan oleh berbagai factor yang sangat bervariatif seperti menarche, paritas, usia, melahirkan terakhir kali dan pamakaian kontrasepsi.
Dengan melihat hasil diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut faktor predisposisi yang mempengaruhi usia menopause.   



1.2  Perumusan Masalah
Karena masih besarnya wanita menopause yang belum mengetahui gambaran faktor predisposisi yang dapat mempengaruhi usia menopause, dan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya juga didapatkan presentasi wanita menopause sebesar 12% dikarenakan faktor seperti menarche, paritas, usia melahirkan terakhir kali dan pemakaian kontrasepsi mempengaruhi usia menopause, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran faktor predisposisi yang mempengaruhi usia menopause.

1.3  Tujuan Penelitian
1.3.1        Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran faktor predisposisi yang mepengaruhi usia menopause di . . . . . . . . . . . . . . .
1.3.2        Tujuan Khusus
a.       Untuk mendapatkan disribusi frekuensi wanita menopause berdasarkan usia saat haid pertama kali.
b.      Untuk mendapatkan disribusi frekuensi wanita menopause berdasarkan paritas.
c.       Untuk mendapatkan disribusi frekuensi wanita menopause berdasarkan usia saat melahirkan terakhir kali.
d.      Untuk mendapatkan disribusi frekuensi wanita menopause berdasarkan pemakaian kontasepsi.

1.4  Manfaat Penelitian
1.4.1        Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah sumber bacaan di perpustakaan, dan sebagai bahan acuan dalam bidang penelitian khususnya tentang fakto-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya menopause.
1.4.2        Bagi Pembaca
Sebagai bahan persiapan dan pengetahuan bagi wanita khususnya yang sedang menjelang menopause dan yang telah memasuki menopause.
1.4.3        Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang fakto-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya menopause.

1.5  Ruang Lingkup Penelitian
Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian faktor predisposisi yang mempengaruhi usia menopause ini adalah :
1.         Jenis Penelitian       :    Deskriptif
2.         Obyek Penelitian   :    Gambaran faktor predisposisi yang mempengaruhi usia menopause di . . . . . . . . . . . .
3.         Subyek Penelitian  :    Seluruh ibu menopause di . . . .
4.         Lokasi penelitian    :    . . . . . . . . . . . .
5.         Waktu Penelitian   :    . . .  . . . . . . .  . .
6.         Alasan penelitian   :    . . . . . . . . . . .. .

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian
Kata menopause berasal dari dua kata Yunani yang berarti “ bulan ” dan “ penghentian sementara “ yang secara linguistic lebih tepat disebut “ menocea “. Secara medis istilah menopause mengandung arti berhentinya masa menstruasi, bukan istirahat. (epsikologi. Com). Webster E-Psikologi oleh Drs.H. Zainuddin Sri Kuntjoro, MPsi, 2002 mendefinisikan bahwa menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi. Secara normal wanita akan mengalami menopause antara usia 40 tahun sampai 50 tahun. Secara singkat dapat dikatakan bahwa menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan ke masa non produktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormone estrogen dan progesterone seiring dengan bertambahnya usia.
Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama ±12 bulan. (www.medicastore.com)
Menurut sulaiman Sastrawinata dalam buku Ilmu Kandungan, 2002 menyatakan bahwa menopause adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih panjang.
Menopause adalah saat didalam pertengahan kehidupan seorang wanita dimana mengalami menstruasi terakhir kalinya. (rineka Cipta 2005).

2.2  Gejala-gejala Menopause
Turunnya fungsi ovarium (sel telur) mengakibatkan hormone, terutama hormone estrogen dan progesterone sangat berkurang didalam tubuh kita.
Kekurangan hormone estrogen ini menyebabkan keluhan-keluhan :
·         Keluhan vasomotorik
·         Gejolak panas (hot flashes)
·         Vertigo
·         Keringat banyak
·         Keluhan konstitusional
·         Berdebar-debar
·         Migraine
·         Nyeri otot, nyeri pinggang
·         Mudah tersinggung
·         Keluhan psikiastenik dan neurotic
·         Merasa tertekan
·         Lelah psikis, lelah somatis
·         Susah tidur
·         Merasa ketakutan
·         Konflik keluarga, gangguan ditempat kerja

Keluhan lain-lain
·         Sakit saat bersetubuh
·         Gangguan haid
·         Keputihan, gatal pada vagina
·         Susah kencing
·         Libido menurun
·         Keropos tulang
·         Gangguan sirkulasi
·         Kenaikan kolesterol, adepositas (kegemukan)
Keluhan-keluhan diatas tidak sama pada semua wanita. Hal ini disebabkan efek biologic di jaringan hormone estrogen melalui reseptor estrogen yang didalam tubuh di dapat reseptor estrogen alpha dan beta. Jumlah reseptor estrogen alpha dan beta yang tidak sama pada setiap wanita dan adanya reaksi individual akibat rendahnya estrogen menyebabkan gejala menopause yang berbeda. Umumnya gejola panas, susah tidur, gelisah, lekas marah, pelupa, nyeri tulang belakang dirasakan pada hambar sebagian besar wanita menopause.



2.3  Tahap – Tahap Menopause
      Menurut Kusuma (2005), menopause terjadi dalam dua tahap yang luas, yaitu :
a.       Peri – menopause
Inilah tahap dimana periode menstruasi berhenti. Tetapi karena gejala menopause sering kali dialami sebelum terjadinya menopause, peri-menopause juga diduga memiliki fase awal dan fase akhir saat menopause terjadi.
b.      Pasca memopause
Perubahan hormonal tubuh menyebabkan hot flushes, keringat, dan palpitasi, tekanan darah tinggi, peningkatan berat badan, perut kembung, kekeringan vagina, dan osteoporosis (penipisan tulang).

2.4  Perubahan-Perubahan
Menurut  Pakasi (2000), perubahan-perubahan yang terjadi menjelang masa menopause, meliputi :
Perubahan pada organ reproduksi :
·         Uterus (kandungan)
Uterus mengecil, selain disebabkan atrofi endometrium juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat intertesial. Serabut otot miometrium menebal, pembuluh darah miometrium menebal dan menonjol.

·         Tuba Faloppi (saluran telur)
            Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis dan mengkerut, endosalpingo menipis, mendatar, dan silia menghilang.
·         Serviks (mulut rahim)
            Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek, sehingga menyerupai ukuran serviks fundus saat masa adolesan.
·         Vagina (liang kemaluan)
            Terjadinya penipisan vagina mengakibatkan hilangnya tugae, berkurangnya vaskularisasi, elastistik yang berkurang, secret vagina menjadi encer, indeks kario piknotik menurun. PH vagina meningkat karena bertambahnya pertumbuhan hasil Donderlian yang menyebabkan glikogen seluler meningkat, sehingga mengakibatkan mudahnya terinfeksi. Uretra ikut memendek dengan pengerutan vagina, sehingga meatuseksternus melemah timbul uretritisdan pembentukan karan kula.
·         Dasar pinggul
            Kekuatan elastistik menghilang, kerena antropi dan lemahnya daya sokong disebabkan prolapsus utero vaginal.
·         Vulva
            Jaringan vulva menipis, karena berkurangnya dan hilangnya jaringan lemak serta jaringan elastik. Kulit menipis dan pembuluh berkurang yang menyebabkan pengerutan lipatan vulva, yang disebabkan atropi dan hilangnya sekret kulit. Hal ini berhubungan dengan dispareunia, mengerutnya intoitus, serta berkurangnya serabut pembuluh darah dan serabut elastik, rambut pubis dimonspubis.

Perubahan diluar organ reproduksi
·        Adipositas
            Penyebaran lemak ditemukan di tungkai atas, pinggul, perut bagian bawah dan lengan atas.
·        Hipertensi
            Akibat gejolak panas terjadi suatu peningkatan tekanan darah baik tekanan sistolik maupun distolik.
·        Hiperkolestrolemia
            Penurunan atau hilangnya kadar estrogen menyebabkan peningkatan kolesterol dan penurunan lemak total.
·        Atero sclerosis
            Adanay hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol menyebabkan peningkatan faktor resiko terdapat terjadinya atero slerosis.
·        Virilisasi
            Turunnya kadar hormone E2 dalam darah dan meningkatnya pembentukan estrogen (E1) yang mempunyai efek androgen menyebabkan tanda-tanda defeminisasi dan maskilinisasi, seperti virilisasi.
·        Osteppenia sampai osteoporosis
            Dengan turunnya kadar estrogen, maka proses osteoblast terhambat dan dua hormone yang berperan dalam proses ini yaitu vitamin D dan parathyroid hormone (PTH) pun turun, sehingga dimulailah proses berkurangnya kadar mineral tulang, maka akan tercapai keadaan osteoporosis.

2.5  Faktor-faktor penyebab wanita mengalami menopause
Menurut kasdu (2002), faktor-faktor penyebab wanita mengalami menopause, yaitu :
a.      Usia saat haid pertama kali ( menarche )
Beberapa ahli yang melakukan penelitian menemukan adanya hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia seorang manusia memasuki menopause. Menurut Sastrawinata (2002) menyatakan bahwa menopause berhubungan dengan menarche, dimana makin dininya menarche terjadi, maka makin lambat terjadinya menopause, sebaliknya makin lambat menarche terjadi, maka makin cepat menopause terjadi.
b.      Jumlah anak
Meskipun belum ditemukan hubungan antara jumlah anak dan menopause, tetapi beberapa penelitian menemukan bahwa semakin sering seorang wanita melahirkan maka semakin lama mereka memasuki masa menopause.
c.      Usia melahirkan
Masih berhubungan dengan melahirkan anak, bahwa semakin tua seorang melhirkan anak, semakin tua ia memasuki usia menopause. Penelitian yang dilakukan Beth Israel Deaconess Medical Center in Boston yang tercantum dalam buku Kasdu (2000), mengungkapkan bahwa wanita yang masih melahirkan diatas usia 40 tahun akan mengalami usia menopause yang lebih tua. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat system kerja organ reproduksi. Bahkan akan memperlambat proses penuaan tubuh.
d.     Pemakaian kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi khususnya kontrasepsi jenis hormonal mempunyai cara kerja yang menekan fungsi indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur, maka pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal akan lebih lama atau tua memasuki usia menopause.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar